Parhaldo Wijk 15


Sintua Wijk : St. Pande Hulman Siregar SE
Sintua Jetro 1 : CSt. Ir. Rimpun Malau
Sintua Jetro 2 : CSt. Firman Siagian
Sintua Jetro 3 : CSt. Kernol A Panjaitan SH
Sintua Jetro 4 : CSt. Lamasi Nababan
Sintua Jetro 5 : St. Pahala Lumbantoruan SE

Rabu, 09 November 2011

HIDUPLAH DENGAN HATI NURANI YANG MURNI DI HADAPAN TUHAN


Kisah Para Rasul 23 : 1 – 10


HIDUPLAH DENGAN HATI NURANI YANG MURNI DI HADAPAN TUHAN

          Ketika rasul Paulus dibawa dari penjara oleh kepala pasukan untuk  dihadapkan kepada Mahkamah Agama , maka berkatalah Paulus “Hai saudara-sudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dan dengan hati murni dihadapan Allah (ayat 1), tetapi Iman Besar Ananias menyuruh orang – orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut paulus (ayat 2). Diapun membalas dan berkata kepadanya “Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putuih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku (ayat 3)”.

          Peristiwa yang dialami Paulus sungguh tragis, orang benar seperti Paulus dipenjara dan di perlakukan dengan tidak adil oleh Mahkaman Agama bahkan disuruh  Ananias untuk ditampar orang banyak yang ada disekiar di lokasi itu. Kalau kita berada diantara mereka apakah kita mau melakukan perintah Ananias untuk menampar ?. Setiap orang pasti pernah berada dalam keadaan sulit, lalu biasanya apa yang hendak kita lakukan jika hal itu terjadi dihadapan kita.

          Paulus dalam menghadapi masalah selalu berani berkata dengan kebenaran firman Allah. Ia tidak khawatir tentang dirinya, bahkan dalam penjara ia juga memberikan kesaksian dan mengatakan bahwa ia dipenjara karena Kristus. Bahkan bertambah berani berkata – kata tentang firman Allah dengan tidak takut (Filipi 1 ayat 13-14). Teladan ini harusnya bisa kita aplikasikan dalam kehidupan, jangan pernah kita ragu dan bimbang akan kuasa Tuhan, jangan kita berprasangka buruk setiap apa yang kita alami. Bisa saja kita menghadapi hal – hal pahit, terhimpit, terjepit tetapi semuanya harus dihadapi positif, yakin dan percaya bahwa Tuhan selalu beserta kita. Hiduplah dengan hati nurani di dalam Tuhan. Amin. (KAP)       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Saran dan usul yang membangun